“ Alam terkembang menjadi Guru, dari ALLOH SWT kita belajar kasih sayang yang sempurna, dari AIR kita belajar ketenangan, dari BATU kita belajar ketegaran, dari TANAH kita belajar kehidupan, dari KUPU-KUPU kita belajar merubah diri, dari PADI kita belajar rendah hati, kalau dari kamu ... Aku belajar memahami arti SAHABAT ”.
Jumat, 05 Agustus 2011
Selamat Datang Para MAHO ...
Sebagai manusia, tentunya tidak ada seorangpun di dunia ini yang tidak butuh dengan manusia yang lain. Kita sebagai seorang pribadi, tentunya juga pasti butuh seorang sahabat yang bisa kita ajak sharing saat kita senang begitupun saat kita berduka. Dengan mempunyai seorang sahabat, hidup kita akan terasa lebih berwarna. Saat sahabat kita senang, kita pun juga akan merasa senang. Begitu juga sebaliknya, saat sahabat kita bersedih, kita juga harus berusaha untuk menghibur sahabat kita tersebut agar tidak larut dalam kesedihan.
“Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah”
“Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama”
“Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya”
“Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian”
“Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya”
“Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah”
“Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya”
“Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian”
“Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya”
“Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah”
Langganan:
Postingan (Atom)